Putu Pojok Tongan Malang Sejak 1960

Diposting oleh Hulu on Selasa, 05 Januari 2016

Sejak tahun 1960-an, Putu Pojok yang berada di Jalan Ade Irma Suryani, kawasan Tongan ini tetap eksis. Usaha ini sudah dikelola oleh generasi kedua. Cita rasanya tak berubah dari dulu hingga kini. Cukup mudah menemukam warung jajan pasar yang bernama Putu Pojok ini. Lokasinya berada di pojok perempatan Jl Ade Irma Suryani, Tongan - Malang.

Kendati warungnya relatif kecil, namun sudah menjadi jujukan para pelanggan. Hampir tiap hari, warung putu ini nyaris tak pernah sepi pembeli. Ijo-ijo merupakan makanan yang terbuat dari tepung beras yang dikukus dan diproses hingga padat, menyerupai jenang. Warnanya memang hijau dan dalam penyajiannya digulingkan di parutan kelapa. Resep ini yang terus dipertahankan agar rasa tak berubah. Tak Ubah Resep Warisan Ibu sejak Tahun 1960

Proses pengolahan setiap bahan untuk membuat jajanan tradisional di Warung Putu Tongan sangat tradisional. Tidak ada mesin modern. Alat yang dipakai mengolah justru alu dan lumpang. Bukan karena tidak mampu membeli mesin canggih, tapi semata menjaga kualitas rasa. Karena pemilik usaha ini yakin, bahan hasil olahan mesin dengan ditumbuk pakai alu dan lumpang rasanya berbeda. Lebih nikmat yang pakai alat tradisional.

Dalam membuat klepon dan jajanan ijo-ijo, mereka masih menggunakan baham alami. Yakni daun suji untuk warna hijaunya. Juga daun pandan wangi agar jajanan menjadi lebih harum. Uniknya, dalam membuat ekstrak daun pandan ini, mereka masih memanfaatkan alu dan lumpang. Alu dan lumpang merupakan alat penumbuk tradisional.

Setelah semua pandan ditumbuk dan dicampur, baru diberi air dan disaring. Untuk mendapatkan warna hijau alami. Tidak hanya bahan pewarna alami saja yang diproses menggunakan lumpang dan alu. Melainkan bubuk kacang untuk ketan bubuk juga diprosres dengan cara yang sama. Ketan bubuk kacang merupakan salah satu item unggulan di warung ini. Karena jarang ada ketan dengan bubuk kacang. Biasanya bubuk ketan yang digunakan berasal dari kedelai. Untuk membuat bubuk kacang ini juga masih ditumbuk secara tradisional.